TERKAIT KUISIONER UKUR KELAMIN SISWA SMP 1, WALIKOTA SABANG MINTA MA'AF "

Sabang - Terkait kuesioner “ukuran kelamin” yang sempat dibagi-bagikan oleh para guru SMPN I Sabang kepada 50 muridnya, Walikota Sabang Zulkifli H Adam atas nama Pemko Sabang meminta maaf atas keteledoran pihak sekolah dan dinas kesehatan setempat. Ia menilai kuesioner tersebut kurang etis diberikan untuk pelajar usia dini di Provinsi Aceh.

Pernyataan itu mengemuka dalam konferensi pers, Jumat kemarin (06/09/13) yang digelar Pemko Sabang di lantai empat kantor Walikota Sabang. Turut hadir dalam konferensi pers tersebut Asisten III Drs Kamaruddin, Kabag Humas Pemko Sabang Syahputra dan sejumlah awak media.

Zulkifli H Adam berpendapat, apa yang terjadi di SMPN I Sabang itu merupakan kesalahan dalam melaksanakan aturan, dimana pihak dinas kesehatan sebelum menyerahkan angket form kuesioner tersebut tidak berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak terkait.

“Sebenarnya masalah itu jika dilakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat tidak mungkin terjadi seperti ini. Persoalan ini hanya miskomunikasi saja. Untuk itu kami atas nama pemerintah daerah meminta maaf kepada orang tua murid dan masyarakat Sabang,” pintanya.

Ditambahkannya, kedepan pihaknya akan meminta kepada setiap sekolah dan dinas-dinas yang ada program kependidikan supaya tidak langsung menelan mentah-mentah terhadap mata pelajaran yang akan disajikan kepada murid. “Apalagi jika ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kultur Aceh,” kata Walikota.

“Aceh beda dengan daerah lainnya, jadi kalau ada mata pelajaran tambahan terdapat hal yang bersifat pornografi supaya tidak asal saji. Konon lagi Aceh memiliki Qanun tentang Syariat Islam, dunia pendidikan perlu mengedepankan syariat dalam memberi pelajaran pendidikan kepada murid,” ungkapnya.

Terkait form kuesioner yang sudah terlanjur dibagikan itu, meskipun sudah ditarik, Walikota menyatakan tidak menerima diberlakukan di Sabang. Menurutnya, form kuesioner tersebut khususnya halaman empat, dimana terdapat gambar terlanjang haram diedarkan.

“Untuk sementara ini mata pelajaran biologi tersebut dihentikan, menunggu evaluasi dulu yang akan dilakukan pemerintah daerah bersama instansi terkait. Untuk itu diminta kepada masyarakat agar tidak menilai negatif karena pemerintah sudah mengambil alih persoalan ini,” katanya lagi.

Sementara itu, Asisten III Drs Kamaruddin menyebutkan pihaknya telah memanggil pihak sekolah dan dinas kesehatan untuk mengklarifikasi hal tersebut. Menurutnya, kuesioner dari dinas kesehatan itu sebenarnya baik bagi anak didik dimasa puber. “Namun perlu juga dilihat dibalik pelajaran tersebut kiranya mana yang boleh diberikan secara langsung dan yang mana yang perlu dirubah kulitnya,” sebutnya.

“Bukan untuk merubah programnya tetapi hal-hal yang dianggap merugikan bagi pelajar itu sendiri, seperti gambar-gambar yang dinilai prono tidak perlu dibagi-bagikan, cukup dengan diterangkaan saja. Sehingga keislaman Aceh tidak tercemar di mata masyarakat internasional,” ungkap mantan Kadisdik Kota Sabang ini.

Menyangkut Kepala SMPN I Sabang, lanjutnya, dalam hal kedisiplinan pihak Pemerintah Kota Sabang akan melakukan evaluasi, dimana kejadian tersebut memang sengaja dilakukan atau kesalahan miskomunikasi semata.

Sebelumnya, Kepala SMPN I dan pihak Dinas Kesehatan Sabang juga telah meminta maaf terkait kuesioner “alat vital” itu. Kedua lembaga tersebut merasa bersalah dalam menyajikan mata pelajaran biologi itu kepada anak didik usia dini dan dengan lapang dada meminta maaf kepada orang tua murid dan masyarakat Sabang. (jalal)


Sumber : Atjeh LINK

PENTAS SENI DI GELAR DI MEULIGOE BIREUEN

Bireuen - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bireuen, Sabtu (7/9) malam ini, menggelar pentas seni budaya program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan PeredaranGelap Narkoba (P4GN) di halaman Pendopo Bupati Bireuen.

Ketua BNNK Bireuen, Agussalim kepada Serambi, kemarin, mengatakan, dalam kegiatan itu akan ditampilkan seudati cilik, rabbani wahid, tarian ranup lampuan dan sejumlah kesenian lainnya.

“Pentas seni ini sebagai bentuk penyampaian pesan agar generasi muda tidak terpengaruh narkoba,” katanya. Di sela-sela pergelaran seni, tambah Agussalim, pihaknya juga akan mengadakan ceramah agama. “Kegiatan itu rencananya akan dibuka Bupati Bireuen,” ujarnya.(yus)


Sumber : Serambi

BUKA PEKAN KEBUDAYAAN ACEH (PKA) KE 6, PRESIDEN SBY AKAN DISAMBUT TARIAN MASSAL ACEH

Banda Aceh - Guna menyambut kedatangan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono saat pembukaan Pekan Kebudyaan Aceh (PKA) ke-VI, Lembaga Seulanga Aceh akan menghadirkan tarian massal tradisonal Aceh dengan perfoman 350 penari di hadapan orang nomor satu di negeri ini.

"Insyaallah, bila tidak ada halangan tarian massal akan dimulai pada tanggal 20 September 2013, setelah waktu salat asar," kata Zulkifli Kande saat dijumpain di sela-sela latihan tarian massal di Taman Ratu Safiatuddin kepada Acehonline, Banda Aceh, Jumat, 6 September.

Menurut Zulkiffli, tarian massal yang akan dimainkan nanti mengangkat Keberagaaman kebudayaan yang ada di Aceh, dan ditambah dengan beberapa kekayaan budayaan Aceh lainnya.

"Semua penari tarian massal ini terdiri dari siswa-siwi dari tingkat. SD, SMP, SMA dan Mahasiswa,dengan jumlah 350 penari," kata Zulkifli.

Zul memaparkan, selama latihan berlangsung pihaknya belum mendapat kendala yang berarti, hanya saja latihan tersebut kurang maksimal dikarenakan adanya genangan air dilokasi latihan.

"Anak-anak memang sedikit terganggu latihannya karena adanya air hujan yang tergenang dilokasi latihan, Zul mengaku, pihaknya sudah melaporkan kepada Dinas Pariwisata selaku panitia pelaksana, namun, sejauh ini belum ada tindak lanjut," ungkap Zul. (Dedek Suryadi)


Sumber : Aceh Online

JOKOWI DIMATA ORANG ACEH "


Banda Aceh - Nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut kandidat kuat sebagai calon presiden pada Pilpres 2014 mendatang. Tak sedikit daerah di Nusantara yang menginginkan Jokowi untuk memimpin Bangsa Indonesia.

Bagaimana warga Aceh memandang Jokowi ?

Sapiah, salah seorang penggiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) PASKA di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh mengatakan, Jokowi merupakan sosok pemimpin yang didambakan oleh seluruh rakyat Indonesia, khususnya Aceh.

"Kesederhanaannya, kecakapannya yang selalu mau turun ke lapangan langsung menjadi hal penting untuk bisa menyelesaikan problematika yang sedang dihadapi masyarakat," jelas Sapiah di Aceh, Minggu kemarin (8/9).

Sapiah menegaskan rakyat Indonesia butuh pemimpin yang tidak membuat program di belakang meja. Menurut dia, Jokowi salah satu sosok yang bisa menyelesaikan segala persoalan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia.

"Kalau Jokowi jadi calon presiden, saya mau secara sukarela menjadi tim pemenangannya," kata Sapiah.

Dukungan Sapiah terhadap Jokowi menuju RI 1 bukan tanpa alasan. Dari hasil pengamatan Sapiah selama ini, ada banyak keberhasilan yang telah dilakukan oleh Jokowi . Baik sejak menjabat menjadi wali kota Solo, maupun saat menjabat gubernur DKI Jakarta.

"Walaupun masih seumur jagung menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi telah banyak keberhasilan yang diperbuat," tuturnya.

Oleh karena itu, Sapiah sangat menginginkan sosok seperti Jokowi memimpin bangsa ini untuk memperbaiki keterpurukan baik ekonomi maupun politik. "Saya berharap Jokowi mau diusung menjadi presiden RI," tutupnya. []



Sumber : Merdeka

KISAH EKS GERILYAWAN GAM YANG MASIH TERJAJAH DAN TAK DIAKUI

Aceh Utara – Konflik bersenjata melawan desentralisasi, kesewenang-wenangan dan ketidakadilan Pemerintah Indonesia di Aceh berkobar setelah Hasal Tiro mendeklarasikan Aceh Merdeka 4 Desember tahun 1976 lalu.

15 Agustus 2005 RI dan GAM kembali berdamai meskipun tidak mendapat apa-apa termasuk keadilan bagi korban pelanggaran HAM. Senjata GAM dipotong AMM dan TNI ditarik dari Aceh, GAM pun kembali menjadi sipil biasa.

Delapan tahun pasca perang melawan ketidakadilan mantan kombatan menguasai parlemen dan Pemerintah Aceh. Sementara eks kombantan GAM dikampung-kampung terus termarginalkan dari kesejahteraan dan pembangunan.

Meskipun perut kosong mereka sangat focus dengan perjuangan untuk mendapatkan kemerdekaan setelah diberdaya tetap sabar menanti kemenangan. Rata-rata mantan kombatan GAM yang menjadi sipil biasa dipedalaman Sawang dan Nisam sebagai daerah hitam saat perjuangan, mereka umumnya terabaikan dari kesejahteraan.

Mereka tetap saja duduk diwarung kopi untuk berdebat dari perjuangan bersenjata hingga perang urat saraf dan membahas misi untuk pencitraan partai politik yang ditemani oleh kopi pancung dan rokok ngutang.

Sementara pekerjaan tidak begitu jelas, apapun dilakoni “asal halal”, beberapa orang di Kecamatan Nisam kegiatannya hanya mengupah dan menjadi buruh di lahan pertanian orang lain dan tinggal dirumah tidak layak huni. Disamping fisik mantan pejuang ini pun tidak bisa bekerja keras akibat bahu dan tangan yang ditembus peluru.

Sulaiman bin Tgk Budiman (Tgk Selangke) (38 thn) salah satu diantara sekian banyak GAM yang masih “terjajah” ekonominya. Dia adalah mantan GAM berasal dari Gampoeng Menasah Alue Kecamatan Nisam, Aceh Utara.

Sulaiman, memiliki seorang istri yang dikarunia 4 orang anak. Dia bergabung dalam Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada tahun 2002 dalam kelompok pasukan Cicem Ujeun-Ujeun yang di komandoi oleh Alm Ma’andah. Dia juga aktif sebagai intelijent GAM disaat para pasukan TNI masuk ke Gampong-gampong untuk melakukan pengepungan sarang awak ateuh (GAM).

Saat perang dihutan-hutan dia sering berpindah-pindah, dan sempat kehilangan dari pasukan atau pimpinannya akibat diserang hingga lari berlawanan arah. Dia pernah juga bergabung dengan pasukan Pirangha, Pasukan Rawon dan Pasukan Ulee Jama’ah yang beranggota 5 orang.

Pada saat 4 Kompi ini bergabung, mereka di kepung oleh pasukan TNI 112 di Teupin Reusep Kecamatan Sawang, Aceh Utara, pada Maret 2004, dia tertembak di pergelangan tangan sebelah kanan dan juga bahu sebelah kiri. Dalam keadian itu 8 kawannya meninggal, mereka adalah Tgk Bidin, Apa Oei, Cot-cot (Ramli), Siloen , Belot Dua, Mentri Hasan dan 2 orang lainnya.

Satu minggu kemudian pergelangan tangan dan bahun kiri nya yang tertembak mulai membusuk, ia sakit-sakitan hingga tiga bulan, tubuhnya sangat lemas akhirnya tangkap TNI 112.

Bersama TNI 112 dia disiksa dan diobati, tidak lama kemudian 15 Agustus 2005 perdamaian pun tiba, dia kembali ke keluarganya dengan fisik yang tidak sempurna lagi.

Setelah pengalaman pahit dialami saat perang, Sulaiman (38) alias Tgk Seulangke, meskipun semasa konflik dia sering bergabung dalam 3 kelompok pasukan GAM, baik pasukan Ticem Ujeun-ujeun, Pirangha, dan Pasukan Rawon, namun sekarang dia tidak diakui sebagai GAM.

“sekarang saya tidak di akui sebagai eks kobantan walaupun badan dan tangan saya cacat karena kena peluru pasukan TNI” Kata mantan kombatan GAM itu di kediamannya, Kamis, 29 Agustus 2013.

Setelah damai Tgk Seulangke hanya mendapat santunan sebesar 10 juta rupiah dari Azhar.

“Setelah itu saya tidak pernah menerima bantuan atau santunan apa-apa lagi, untuk bertahan hidup saya dan keluarga sehari-hari, saya bekerja sebagai pengumpul barang bekas (pileh Broek-Broek) dengan penghasilan yang sangat kurang dan tergantung barang bekas yang berhasil di kumpul untuk di jual ke toke (agen broek-broek) barang bekas” Curhat pasukan perjuangan ini.

Dia juga mempunyai satu orang istri dan 4 anak, anak yang pertama berumur 14 Tahun dan dia putus sekolah akibat biaya, anak yang ke 2 berumur 10 tahun kelas 3 SD, dan yang ke 3 berumur 8 Tahun sedang menempuh pendidikan kelas 2 SD, dan yang keempat baru berumur 1 tahun digendong oleh ibunya. [IHA|TMN|ISB]

---

Sumber : Aceh Baru

- PRESIDEN HARAPKAN BENDERA ACEH SEGERA DITUNTASKAN SEBELUM 20 SEPTEMBER

Banda Aceh - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan Gubernur Aceh Zaini Abdullah di Istana Negara, Jakarta, hari ini. Selain mengundang Presiden untuk menghadiri Pekan Budaya Aceh, Zainal juga membicarakan mengenai perkembangan pembahasan rancangan bendera Aceh.

“Ada beberapa agenda. Gubernur Aceh melaporkan rencana pembangunan di Aceh kemudian penyelesaian qanun-qanun dan RPP, Perpres dengan pusat serta rencana Presiden berkunjung ke Aceh dalam memenuhi undangan menghadiri Pekan Budaya Aceh 20 September mendatang," ujar Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi di Istana Negara, Jumat (30/8).

Ia mengatakan khusus untuk pembahasan qanun, terutama dengan bentuk bendera Aceh, sudah ditangani tim bersama yang terdiri dari enam perwakilan pusat dan enam perwakilan daerah. "Sekarang mulai bagus. Kami mengharapkan sebelum Presiden ke sana sudah ada kesepakatan bersama di sini," ujarnya. Namun, tim bersama tetap diberikan waktu hingga 15 Oktober 2013.

Zaini enggan menyampaikan hasil pembicaraannya dengan Presiden terkait dengan bendera Aceh. Menurutnya, yang perlu mendapat perhatian yakni pembangunan ekonomi di Aceh serta pembangunan lima rumah sakit.

Ia memercayakan pembahasan mengenai bentuk bendera Aceh tersebut kepada tim bersama untuk menyelesaikannya. Sebelumnya, Zaini Abdullah meminta pemerintah pusat menepati janji untuk memperjelas wewenang pemerintah Aceh terutama terkait pengelolaan minyak dan gas (migas) dan tanah. Di sisi lain, pemerintah berjanji akan membahasnya. Pertemuan terakhir antara pemerintah pusat dengan pemerintah Aceh dan DPRA berlangsung pada 31 Juli lalu. (Akhmad Mustain)


Sumber : Metro TV