Antara Kamu , Aku & Dia "

Aku tidak pernah memaksamu menjadi apa yang ku mau.
Lalu mengapa kau memaksaku menjadi apa yang kau mau?
Kau telah paksa aku untuk memilih.
Jadi inilah jalan yang ku pilih.
Ku tahu ini tidak mudah bagimu.
Tapi kau perlu tahu bahwa ini juga tidak mudah bagiku.
Kau tidak mentolerir perbedaan.
Dan kau menuntut apa yang tidak mungkin ku penuhi.
Berulang ku mengulur tangan.
Tapi menoleh pun kau tidak.
Baik, kita butuh waktu.
Satu harap ku, waktu kan mencairkan hatimu.
Walau ku tahu, menyimpan harapan dapat membuat kekecewaan.
Sungguh masih banyak persamaan dibalik perbedaan di antara kita!
Masih banyak persamaan dibalik perbedaan di antara kita.
Jika saja kau mau mengerti.
Kau tidak kehilangan diriku.
Aku masih disini.
Menanti tolehan wajahmu dan jabatan erat tanganmu.

By  :@Zakier suor

10 alasan Aceh mendukung Malaysia (Jika terjadi perang antara RI dan FM)

1. Ada sekitar 300.000 (+) warga aceh di Malaysia (legal/illegal). Ada yang masih mengandalkan kad tsunami. Jika mereka pulang ke aceh, bertambah pula pengangguran di aceh, padahal selama ini mereka banyak mengirimkan ringgit ke aceh.

2. Kedekatan territorial dengan Malaysia. Ini bisa menjadi pertimbangan bila aceh bergabung menjadi salah satu Negara Federal ke Malaysia. Tinggal bikin terusan di perbatasan Sumut.

3. Kedekatan emosional Aceh dengan Malaysia. Dekat secara kewilayahan tentu saja berimplikasi dalam budaya, sesama rumpun melayu yang memiliki hubungan historis tentu lebih mudah berintegrasi.

4. Faktanya penduduk negeri ipin dan upin lebih suka dengan TKI asal aceh, dibanding TKI asal jawa. Ini terbukti dengan sikap mereka yang lebih kasar kepada TKI asal jawa, indon mereka menyebutnya, sedang aceh tidak disebut sebagai indon.

5. Banyak warga Aceh yang menikah dan beranak pinak dengan warga Malaysia, dari zaman kerajaan, P. Ramlee, hingga sekarang masih ada kampong aceh di Malaysia.

6. Aceh sudah sering ditipu dan dikerjai oleh RI. Begitu menderitanya bangsa aceh semenjak bergabung ke RI. Apa orang aceh mau jatuh kelubang yang sama berkali-kali.

7. Hubbul wathan minal iman. Cinta tanah air sebagian daripada iman. Itu maksudnya tanah air islam. RI yang mayoritas islam tidak bisa memperjuangkan nasib kaum muslim yang selalu tertindas dan termarjinalkan sementara di malay 40 persen warga melayu islam mampu diproteksi oleh negeri jiran dengan hak istimewanya menjalankan syariat islam.

8. Indonesia tidak akan pernah maju kalau kondisinya terus begini. Padahal dulu orang Malaysia belajar ke indonesia, Mahathir belajar ke Soeharto. Kini orang indonesia belajar ke malaysia. Ilmuwan indonesia yang materialistis lebih memilih malaysia karena selain fasilitas juga digaji layak. Atlit indonesia juga banyak yg pindah ke malaysia. Kini kebanyakan orang aceh lebih memilih melajutkan study di malaysia.

9. Meskipun ada orang aceh yg dihukum mati, itu wajar, karena terlibat narkoba. Kan di indonesia juga dihukum mati, tanpa pengadilan lagi. Artinya malaysia juga tak bisa disalahkan.(pemerintah kurang peka, bila yg dihukum mati warga aceh, kontras bila TKW asal jawa yg dihukum mati).

10. Diplomasi malaysia lebih baik dari indonesia, orang aceh mudah dirayu oleh orang yang pandai berdiplomasi. GAM banyak mendapat suaka politik di malaysia. Aceh akan terpengaruh dengan diplomasi malaysia.



Salam : Ojan 

TARI SAMAN "

TARI Saman Meuseukat adalah dua tari yang disatukan yaitu Tari Saman dan Meuseukat (Rateb Meuseukat). Tari Saman dibawakan laki-laki dan pada mulanya terdapat di Aceh Tengah dan Aceh Tenggara. Sedangkan Meuseukat dimainkan perempuan, tari ini banyak di daerah Aceh Barat, Selatan dan Aceh Besar. Unsur-unsur lainnya kedua tari itu pada dasarnya sama.

Berdasarkan penjelasan dalam buku “Aceh Utara: Dari Kerajaan Samudera Pasai ke Era Industrialisasi”, Tari Saman dan Meuseukat merupakan adat acehl yang mulanya khusus diadakan dalam rangka hari kelahiran Nabi Muhammad SAW (Maulid), dengan berdoa dan berzikir untuk nabi (Meurateb).

Meuseukat diambil dari nama Maskawaihi seorang ulama atau guru agama pada masa Hamzah Fansuri.

Saman dan Meuseukat dilakukan dalam posisi duduk oleh jumlah penari yang tidak terlalu terbatas pada mulanya, tetapi sekarang biasanya antara 10-13 orang.

Gerakan-gerakan badan yang dinamis dilakukan bersama dengan vokal oleh semua peserta. Tari Saman dan Meuseukat sekarang ini dikenal dengan nama Tari Tangan Seribu, karena banyak menggerakkan tangan yang serentak dan cepat.

Dalam Rampou Aceh, kedua tari itu disatukan sebagai Saman Meuseukat dan diangkat salah satu cuplikan dengan syair sebagai berikut:

Ie meupuseng diba le aruh
Geulumbang tujoh, saboh lam raya
Sarela ahe, ahe o ahe sarela ahe
Ahe he ahe, ie geu nyan nyan e..
Ie meupuseng ...


By : Ojan

KOSA KATA BAHASA ACEH "

Jak : Pergi, Berjalan
Jak u mon rayek : Buang air besar
Jak u mon cut : Buang air kecil
Jakhap : Menerkam
Jép : Minum
Jeuh‘ak : Minum (kasar)
Jhô : Menyorong
Jôk : Memberikan
Julak : Mendorong

K

Kalön / Kalon : Melihat, Memantau
Kap : Menggigit
Keumiët : Menjagai
Keuniëp : Merunduk, setengah sembunyi
Keureuléng : Mengerling
Kliëk : Berteriak, Menangis
Klok : Mencakar
Koh : Memotong
Kuëh : Menggali
Kurèk : Mengorek
Kurok : Mengeruk

L

Leuëng : Membentangkan
Lhat : Menggantung
Lheuëh : Terlepas
Lhoë, Meulhoë : Berkelahi
Liëh : Menjilat

M

Mamoh : Mengunyah
Marit : Berbicara
Mat : Memegang
Moë : Menangis

Salam : Ojan 

Mata Biru "

BANDA ACEH – Mereka disapa dengan sebutan ‘Si Mata Biru’ atau ‘Bulek Lamno’. Ini karena warna mata mereka memang berbeda dengan warna mata sebagian besar penduduk Indonesia. Keturunan mata biru itu ada di pedalaman desa di bawah kaki Gunung Geureute, Aceh Jaya.

Tidak semua penduduk Lamno yang berada di kecamatan Jaya, kabupaten Aceh Jaya memiliki postur tinggi, berhidung mancung, berambut pirang, berkulit putih dan bermata biru kecoklatan. Ciri khas tersebut hanya dimiliki oleh penduduk asli Daya keturunan Portugis.

Wahidin, salah seorang warga desa Ujong Muloh yang mempunyai darah keturunan Portugis mengatakan komunitas si Mata Biru atau lebih dikenal dengan sebutan bulek Lamno, kini sudah berkurang jumlahnya.

“Merupakan keturunan kedelapan karena dari orangtua kami ada yang kelima dan enam. Di kabupaten Aceh Jaya dan khususnya kecamatan Jaya dan ada lagi kecamatan Baru, namanya kecamatan Indra Jaya di situ terdapat beberapa desa yang dihuni oleh penduduk keturunan Portugis yang pada abad ke-14 sampai ke-16 terdampar di daerah kerajaan Daya,” cerita Wahidin.

“Masyarakat dan kerajaan Daya menahan tentara Portugis, lalu mereka menikah dengan orang-orang yang berada di sekitar kerajaan Daya. Desa-desa yang menjadi basis keturunan Portugis penduduknya yaitu desa Ujong Muloh, Kuala Daya, Gle Jong,

Teumareum dan Lambeso, ini umumnya hampir semua perempuan dan laki-lakinya berciri khas kulit putih, rambut pirang dan hidung mancung.” Sementara prianya ditambah dengan berbulu di tangan dan bulu dada yang tebal.

Lamno sebuah wilayah yang terletak di pesisir Barat Aceh, berjarak 86 kilometer dari kota Banda Aceh, ibukota Provinsi. Adat istiadat Komunitas si Mata Biru sama dengan penduduk Aceh lainnya, hanya dialek bahasa yang membuat penduduk keturunan Portugis ini menjadi berbeda.

“Menyangkut dengan bahasa masyarakat Lamno berbeda dengan bahasa yang ada di kota. Orang keturunan Portugis itu menggunakan dialek bahasa Daya. Umpamanya kalo kamo (kami), bahasa Lamnonya kame atau kamey, (hari ini) uronyo disebut uronyee.”

Ada dua versi cerita tentang asal usul keberadaan orang Portugis di Lamno. Versi pertama mengatakan Portugis datang ke Aceh untuk menjajah pada tahun 1519 dan menikah dengan penduduk setempat, sedangkan versi kedua mengatakan sebuah kapal perang Portugis yang berisikan ratusan prajurit terdampar di perairan Lamno.

Kemudian Raja Daya yang berkuasa pada saat itu menyelamatkan prajurit dan menerima mereka menjadi penduduk setempat, dengan syarat harus memeluk agama Islam.

Menurut catatan sejarah yang ada di pusat dokumen induk Aceh, Marco Polo dalam petualangan pelayaran keliling dunianya tahun 1292-1295 pernah singgah di kerajaan Daya dan menulis buku tentang kebesaran kerajaan Daya berbaur dengan prajurit Portugis di Lamno.

Udép beusaré, Maté beusajan. Sikrak gaphan, saboh keureunda"

Meunan keuh motto geutanjoë ureuëng Atjèh jôh gohlom geutanjoë djipeungeut lé ureuëng­ ureuëng njang hana meutanggông ­djaweuëb ateuëh peurdjuangan Keumeurdéhkaan Atjèh. Motto njang that mulia njan djinoë ka djiboh, djitiëk lam brôh, dan djituka deungon motto laén njang peukong buët Peundjadjah Indonesia ateuëh bumoë Atjèh, nakeuëh motto
"Jagalah Perdamaian".
Seulaén nibak njan, na tjit djiteubiët narit bahwa Alm. Wali Nanggroë Tgk. Hasan M. Ditiro ka neubri amanah keu mandum bangsa Atjèh bahwa:

Teu­ikat dalam peurdjandjian njan, nakeuh Peumeurintah Indonesia dan GAM. Teuma panè mungkén ka djeuët bangsa Atjèh njang meutanggong ­jaweuëb untôk peudjak dan peupunoh peurdjandjian njang djipeugot lé Indonesia dan GAM, seudangkan Indonesia dan GAM keudroë djih hana djipeudeuh tanggông­jaweuëb droë djih meu­ ubé seuma untôk djipeudjak dan djipeupunoh asoë peurdjandjian njan? Djadi peuë keuh mungkén, Alm. Wali Nanggroë Tgk. Hasan neubri amanah keugeutanjoë untôk tapeulamiët droëteuh dan bangsa teuh deungon tapeudjak dan tapeupunoh buët gop, seudangkan watèë djipeugot perdjandjian njan pih hana djipeuroh geutanjoë?

"Nota Saban Meuphom (MoU) Helsinki njang djitèkèn di Finlandia bak Peukara njang keulhèë nakeuh pihak njang duëk dalam uroë buleuën 15 Agustus 2005 nakeuh tanggông­jaweuëb waréh masjarakat Atjèh man sigom dônja."

Phôn that ­that njang djeuët keupeukara nakeuh: narit njoë tjit ka djeuët keu saboh peumaksaan – intimidation – keu ureuëng geutanjoë untôk tateurimong dumpeuë njang djibri lé MoU njan tanpa tapeuteubiët su sapeuë. Peumaksaan njoë djeulaih ­djeulaih hana patôt djipeugot ateuëh bangsa Atjèh sabab deungon na peumaksaan njoë maka hak bangsa Atjèh untôk peuteuntèë nasib droë keu droë djih ka djipeugadoh dan djipeureuloh, seuhingga hana sesôai lé deungon hukôm ­hukôm internasional.

Hana mungkén ureuëng sekaliber Alm. Wali Nanggroe Tgk. Hasan, njang muphôm dan that tjarong dalam 'ileumèë hukôm internasional, neupeugadoh dan neupeureuloh hak nibak bangsa Atjèh njoë. Han mungkén droëneuh njan neupaksa bangsa Atjèh untôk geuteurimong MoU Helsinki dan geuboeh tjita ­tjita mulia Atjèh Meurdéhka.

Nyang keudua, didalam narit peu­intat MoU jeulaih meutuléh:
“The Government of Indonesia (GoI) and the Free Aceh Movement (GAM) confirm their commitment…” (Preamble MoU Helsinki). Njang arti djih, "Peumeurintah Indonesia dan Geurakan Atjèh Meurdéhka djipeunjata keusunggôhan djih..." (Narit Peu­intat MoU Helsinki)

Dari narit peu­intat njoë, djeulaih tateupeuë soë­soë ureuëng njang peurundéngan Helsinki hana sifeuët amanah dan teupeutjaja, teurutama pihak Indonesia, njang tjit tukang seumeungeut, nanggroë seunambông buët peundjadjah Beulanda ateuëh bangsa Atjèh. Meu­ ulang go bangsa geutanjoë djipeungeut lé nanggroë peundjadjah njan, teuma pakon tjit geutanjoë tatém peugot perdjandjian ngon djih? Peukara njoë hana pat bantah, keutjuali keu ureuëng­ureuëng njang bangai.

Peukara keupeuët, MoU njoë kon keuh sipeuë ­peuë njang hanjeuët meunjo tameutjeukot dalam hukôm internasional. MoU Helsinki kon keuh sipeuë­peuë njang meu­ikat sitjara hukôm, kon keuh sipeuë­ peuë njang djeuët taba bak Mahkamah sibagoë bukti untôk tahukôm saboh ­saboh pihak. Seudang kan geutanjoe tjit ka tateupeuë, lagèë njang ka teupeu djeulaih di ateuëh bunoë, bahwa na pihak­pihak njang meukaét deungon MoU Helsinki njang han djeuët tapeutjaja. Peuëkeuh ék djitamong lam akai teuh untôk tabri tanggông djaweuëb bak masjarakat Atjèh untôk peudong dan peudjak peurdjandjian njang lagèë njoë rupa?

Beutateupeuë lé geutanjoë mandum, MoU Helsinki kon keuh saboh peurdjandjian internasional njang djiangkèë lé Peurwakilan Bangsa­ Bangsa (PBB). Teuma, meunurôt hukôm sipai keudroë, MoU Helsinki njan han sép sjarat untôk djiangkèë sibagoë saboh peurdjandjian internasional. Jadi, MoU Helsinki njan nakeuh beuntôk formal dari ‘gentlemen words’ atawa narit ureuëng bakoë sagai. Peuë keuh mungkén Alm. Wali Nanggroe Tgk. Hasan M. Ditiro njang meuphom peukara hukôm dônja internasional geupeubijeuë dan geubri tanggông djaweuëb keu bangsa Atjèh untôk geusokong MoU njang lagèë njan?

Maka trôk geutanjoë bak keusimpulan:

Keu phôn, han mungkén Almarhum Wali Nanggroë Hasan di Tiro, njang tjarong dalam hukôm dan politék internasional, neubri amanah dan tanggông­ djaweuëb keu masjarakat Atjèh untôk peudong MoU Helsinki njang hana ikatan hukôm sapeuë njang jeuët keu sindjata bangsa Atjèh meunjo na saboh­saboh pihak njang seumeungeut, seumulét, atawa khianat keu bangsa Atjèh.

Keu duwa, ureuëng sekaliber droëneuh njan, njang geutu’oh tjara peubeudoh keulai ideologi Atjèh Meurdéhka meunurôt hukôm internasional deungon landasan hak tiëp­tiëp bangsa untôk peuteuntèë naséb droë keudroë – self determination, han akan mungkén geupeugadoh hak njan deungon geupaksa masjarakat Atjèh untôk geuteurimong MoU Helsinki, peuë lom untôk geupaksa masjarakat Atjèh untôk tundok keu saboh ­saboh partai lokal.

Dan njang kheu lhèë, ka teuntèë na saboh golongan ureuëng Atjèh njang djipeutjarong­tjarong droë djih dan ka djingui nan Almarhum Wali Nanggroë Hasan di Tiro untôk keupeunténgan golongan dan keuluarga droë djih kedroë. Beuthat pih djingui nan Almarhum Wali

Nanggroë, tapi buët golongan njoë kon tandéngan nibak buët Almarhum Yang Mulia – peuë keuh rot sagoë politék, teumuléh, informasi dan 'ileumèë. Buët dari golongan njoë, han tom djiangkèë dan djipeudong tjara duëk­pakat saré bangsa Atjèh – sabab golongan njoë han sép 'ileumèë untôk djiduëk dalam saboh­saboh diskusi. Meunan keuh lahé buët peutjat seumeutjat, kop seumeukop, bahkan buet poh seumeupoh, saré bangsa Atjèh keudroë­droë. Buët­buët njoë djipeuphôn dari bangsa Atjèh njang na di lua nanggroë, Irupa dan Malaysia, dan watèë lheuëh tèkèn MoU ka trôh buët njoë keunoë u nanggroë.

Peusan ulôn tuwan keu bangsa Atjèh: kon tanggông­djaweuëb geutanjoë untôk tapeudong dan teupeudjak MoU Helsinki njan, meulaénkan hak geutanjoë untôk tateurimong poin­ poin MoU njan teupeudong dan teupeudjak lagèë njang ka djimeu djandji dan hak geutanjoë tjit untôk tatulak MoU njan meunjo mandua blah pihak tjit hana djiniët na hak­hak bangsa Atjèh.

Hak bangsa Atjèh keuh untôk peuteuntèë naséb bangsa Atjèh ukeuë. Beurangkasoë ureuëng atawa golongan dan beurangkapeuë daléh njang djingui untôk djak paksa damè MoU sibagoë tudjuan akhé nibak perdjuangan bangsa Atjèh, maka ureuëng njan ka djilanggar hak bangsa Atjèh untôk peuteuntèë naséb droë keu droë – self determination.

Siapa Jodohku "

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ..

Jodoh itu tak hanya milik segelintir orang ..
Tak juga hanya untukku,
Tak juga hanya untuk Kalian,
Apa lagi hanya untuk mereka.

Jodoh itu telah tertuliskan,

Jodoh itu telah ditentukan,
Jodoh itu telah ditakdirkan,
Jodoh itu telah ditetapkan,
Walau pun hal itu tetap menjadi rahasiaNya.

Terkadang kita begitu risau..
Ketika kita belum mendapatkan,
Ketika kita merasa sudah waktunya,
Ketika sebagian teman mendapatkan,
Ketika Orang tua bertanya setiap harinya.

Kita tak hanya sekedar mencari jodoh yang baik atau sekedar mengejar jodoh yang baik...

Ada yang lebih penting dari kesemuanya itu,
Gapailah jodoh dengan niat yang baik..
Gapailah jodoh denga cara yang baik..
Dengan menjadikan diri sebagai orang yang baik..Dengan tak melupan do'a dan ikhtiar (berusaha) lalu menunggu keputusan_Nya.

Ingat...!
Menikah dengan waktu yang sedikit tertunda akan jauh lebih baik daripada menikah dengan terburu buru tapi mendapatkan pasangan yang kurang baik.

Untuk itu tetaplah menebar senyum...
Yakinlah,,Allah adalah sebaik_baiknya Perencana bagi makhluk_Nya...Aamiin ..



Salam : Ojan 

ALLAH "

Oh ALLAH, I have no money, but I have You. I am rich.
Oh ALLAH, I have no freedom, but I believe in You. I am free.
Oh ALLAH, I have no patience, but I read Your Quran. I am calm.
Oh ALLAH, I get no respect, but You listen to my dua. I am proud.
Oh ALLAH, I have no time, but I think of Jannah. I have forever.
Oh ALLAH, make "la ilaha illAllah" my last words in this life..

SEKIRANYA AKU MENJADI PILIHANMU "

Sekiranya kau pilih aku sebagai permaisuri hati,
Pimpinlah aku menuju redha_Nya.
Bukan membuka jalan untukku melangkah ke Neraka.
Tutuplah matamu memandangku kerana rupa, harta dan kelebihanku,Tapi pandanglah aku dengan kekuranganku..
Nilai kembali niatmu,masihkah kau sanggup menghadapi segala kelemahanku.

Sekiranya kau pilih aku sebagai permaisuri hati..
Jangan rosakkan hatiku dengan merinduimu,hentikanlah madah-madah Terindahmu untukku..
Sehingga saat halal itu berlaku..
Aku mohon agar kau sandarkan niatmu,
Kepada yg menentukan,
Agar kau sentiasa dalam Istikharah,agar kita kan bisa menemukan insan yg tepat,
Bukan sekadar menjadi bahan ujian sementara.

Sekiranya kau pilih aku menjadi permaisuri hati,
Ketahuilah ,tidak ku pinta kemewahan dunia,tidak ku mahu kaya harta,Tetapi aku minta,Jadikan aku suri yang bisa mendapatkan Istana di akhirat sana,
Berikan aku jaminan untuk bersamamu lagi sesudah mati dalam redha_Nya.

Sekiranya kau pilih aku dan jika Allah mengizinkan aku memilihmu,
Ketahuilah,aku akan memilihmu kerana_Nya.Saat itu apabila aku tertanya-tanya,kenapa kau memilih aku,
Jawapannya ialah “Kau memilih aku kerana_NYA”

Ya Allah,tutuplah mata ini dari memandang seseorang kerana dunia yang ada padanya. Biarkan mata hatiku berbicara tatkala insan yang Kau reda dan yang hamba tunggu sudah tiba.

Ya Allah, hamba serahkan hati hamba pada_Mu..
Jaga hati hamba dan kembalikanlah pada hamba hanya bila Kau mengatakan bahawa dia lah yang terbaik untuk hamba serahkan hati padanya...

Ya Allah Yang Maha Berkuasa,
Maha Melindungi dan Maha Memelihara...
Peliharakanlah hati hamba agar hamba tidak salah dalam melabuhkan cintaku..

Dan bila hamba menemui orang itu, tunjukkanlah hamba jalan yang meyakinkanku bahawa dialah jodohku yang telah Engkau tetapkan untukku...
Bimbinglah hamba agar rasa cintaku padanya tidak akan pernah berunsurkan nafsu semata dan agar cintaku sentiasa berada di landasan yang benar, mencintai untuk mendapatkan redha_Mu .

Ya Allah... Ya Rabbal Alamin, jika cinta ini memang bukanlah dari_Mu, dan bukanlah yg telah Engkau pilihkan untuk hamba, maka jagalah hatiku dari tergoda, agar sisi putihnya hati dapat melihat isyarat itu dan terjaga diri ini dari sakit, kecewa dan cinta yg berlebih kerana hadirnya.

Jagalah hati ini agar hanya tertaut kepada cinta yg terpaut pada_Mu, berharap cinta ini tertawan, oleh yang hatinya telah tertanam untuk mencintai_Mu, kudambakan rindu yang hadir menyapa, hanya kepada insan yang merindukan sujud kepada_Mu.

Secuil fitrah cinta ini tak pernah mampu menerima cinta_Mu, meski sebesar zarrah. Maka biarkan cinta ini hanya berlabuh kepada cinta yang Engkau pilih dan halalkan untukku. Sesungguhnya hanya pada_Mu ku berserah..


Salam : Ojan

Engkaulah Suami Yang Ku Impikan "


Bismillah....
Duhai Suamiku...
Ketika engkau mencintaiku,engkau menghormatiku...
Dan ketika engkau membenciku, engkau tidak mendzalimiku.

Subhanallah...

Suamiku...
Engkaulah Suami yang aku impikan...

Aku masih ingat saat malam pertama kita,
saat itu engkau mengajakku shalat isya' berjama'ah.

Setelah berdo'a engkau kecup keningku lalu berkata:"Dinda, aku ingin engkau menjadi pendampingku Dunia-Akhirat". Mendengar ucapan itu,akupun menangis terharu.

Malam itu engkau menjadi sosok seperti sayyidina Ali yang bersujud semalam suntuk karena bersyukur mendapatkan sosok istri seperti Siti Fatimah.

Apakah begitu berharganya aku bagimu sehingga engkau mensyukuri kebersamaan kita ini??

Dan malam itu, aku tidak bisa mengungkapkan rasa syukurku ini dengan ucapan.

Aku hanya bisa mengikutimu, bersujud di atas hamparan sajadah cinta.

Tanpa bisa aku bendung,airmata ini tiada hentinya mengalir karena mensyukuri anugerah Allah yang di berikan padaku dalam bentuk dirimu,, Duhai Suamiku...

Akupun berikrar,aku ingin menjadi sosok seperti Siti Fatimah, dan aku akan berusaha menjadi istri sebagaimana yang engkau impikan..

Dan ternyata sujud itu bukan hanya di saat malam pertama, setiap kali aku terbangun pada akhir sepertiga malam, kulihat engkau sedang bersujud dengan penuh kekhusu'an.

Aku kadang iri dengan keshalihanmu, engkau terlena dalam sujudmu sedang aku berbaring diatas kasur yang empuk dengan sejuta mimpi.

Suamiku,kenapa engkau tidak membangunkan aku? Padahal aku ingin bermakmum padamu agar kelak aku tetap menjadi istrimu di syurga. Aku hanya merasakan kecupan hangat melengkapi tidur malamku saat engkau terbangun untuk melakukan shalat malam.

Apakah kecupan itu sebagai isyarat agar aku terbangun dari tidurku dan melaksanakan shalat berjama'ah bersamamu? Atau karena engkau tidak tega membangunkan aku saat engkau melihat begitu pulasnya aku dalam tidurku??

Suamiku...
Aku yakin,dengan ketaatanmu pada agama,engkau akan membahagiakanku Dunia-Akhirat. Tidakkah agama kita mengajarkan bagaimana suami harus menyayangi istri, membuatnya bahagia, melindungi dan membuatnya tersenyum. Dan di sebaliknya, istri harus berbakti pada suami, melayani dan membuat suaminya terpesona padanya..

Suamiku...
Aku tidak peduli siapakah engkau, miskin dan kaya tidak ada bedanya bagiku.

Aku hanya tertarik pada sosokmu yang sederhana.

Raut wajahmu yang penuh dengan keikhlasan membuatku ingin selalu menatapnya.

Lembutnya sifatmu membuatku yakin bahwa engkau adalah suami yang bisa menerima segala pemberian Rabb kita dan akan menyayangiku apa adanya.

Aku tidak peduli dengan rumah mungil dan sederhana yang engkau persembahkan untuk kita tempati bersama.
Rumah yang hanya terdiri dari ruang tamu, kamar kita,
dan satu ruangan yang berisi buku-buku terutama buku agama.
Namun dari rumah yang mungil ini,aku melihat taman Syurgawi menjelma disini.

Suamiku...
Aku yakin engkau adalah sosok suami yang tejun menimba ilmu dan memahami agama,
dan dengan bekal ini aku yakin engkau bisa membimbingku untuk meraih Jannah-NYA.
Sebagaimana agama kita mengisyaratkan bahwa, barang siapa berjalan di jalan ilmu,
maka Allah akan mempermudah jalan menuju surga.

Saat kulihat engkau begitu berbakti kepada kedua orang tuamu dan senang menjalin silaturrahim,aku yakin engkau akan berlaku baik pada anak-istrimu.

Suamiku...
Aku lihat engkau jarang sekali bicara,tapi masyaAllah kalau sedang bekerja,

engkau menjadi sosok yang tekun dan ulet. Dan dari tutur katamu, aku mendengar kata-kata mutiara yang penuh hikmah,sehingga yang tergambar dalam pikiranku adalah sosok Lukmanul Hakim,
sosok suami dan ayah yang selalu mendidik keluarganya, mengajarkan anaknya untuk tidak menyekutukan Allah.

Duhai Suamiku...
Sungguh aku bangga mempunyai suami sepertimu melebihi kebanggaanmu padaku...
Terima kasih suamiku,karena engkau telah membimbingku ... 


By : Ojan

Pentingnya SIKAP "

Semakin lama aQ hidup, semakin aQ sadar akan pengaruh sikap dalam kehidupan.,
Sikap lebih penting daripada ilmu, dariapda uang, daripada kesempatan daripada kegagalan, daripada keberhasilan, daripada apapun yang mungkin dikatakan, atau dilakukan seseorang. . .

Sikap lebih penting daripada penampilan, karunia, atau keahlian.., Hal yang paling menakjubkan adalah kita memiliki pilihan untuk menghasilkan sikap yang kita miliki pada hari itu.., Kita tidak dapat mengubah masa lalu, kita tidak dapat mengubah tingkah laku orang . ,
Kita tidak dapat mengubah apa yang pasti terjadi. .,
Satu hal yang dapat kita ubah adalah satu hal yang dapat kita kontrol dan itu adalah sikap kita. . . !

aQ semakin yakin bahwa hidup adalah 10 persen dari apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita, dan 90 persen adalah bagaimana sikap kita menghadapinya..

Cobalah tidak untuk menjadi seseorang yang sukses, tetapi jadilah untuk menjadi orang yang bernilai ...