UALA SIMPANG ULIM di kecamatan: Simpang Ulim, Acheh Timur, beberapa waktu lalu telah hangus dibakar TNI, ratusan rumah penduduk rata dengan tanah juga satu unit rumah sekolah turut dibakar dan puluhan rumah para penjaga tambak ikan.
Pada tanggal 01 November 2002 kawasan tersebut telah menerima kembali ratusan aparat TNI dalam lanjutan operasi militer. Warga masyarakat yang sudah kembali ke gampong tersebut untuk memulai hidup seperti biasanya sebagai nelayan. Dengan membangun gubuk-gubuk kecil sebagai tempat berteduh diatas tapak bekas rumah mereka yang sudah dilalap sijago merah. Gampong tersebut yang dekat dengan pantai dihuni oleh para nelayan, sedangkan yang lainnya membudi daya ikan dan udang di tambak sebagai mata pencaharian.
Operasi militer TNI ke gampong Kuala Simpang Ulim, Kuala Malihan, Aluë Tho dan Luëng Sa, Bantayyan, Luëng Peut dan Madat telah membuat warga masyarakat terpaksa mengungsi untuk mencari tempat selamat. Ribuan personil TNI yang dibantu satu armada yang berlabuh diatas Kuala Simpang Ulim semakin membuat warga merasa ketakutan akan peristiwa yang sudah dialami beberapa waktu lalu. Penggunaan senjata mortal yang ditembakkan dari kenderaan tank dan panser telah merontokkan pohon bakau dipinggir pantai Kuala Simpang Ulim.
Dengan alasan mengejar Anggota TNA yang berlindung di gampong tersebut, TNI menggelar pasukan untuk mengepung kawasan perkampungan penduduk. Tujuh unit boat nelayan telah dirampas dan dijadikan sebaga kenderaan dalam operasi militer. Warga masyarakat yang menyelamatkan diri mencoba mengungsi, namun telah ditahan oleh TNI. Korban belum dapat didata.
Pada tanggal 03 November 2002 sebahagian korban yang sudah dapat di data antara lain pembunuhan Nurdin M Hamid (30) warga Krueng Tho, Simpang Ulim, Acheh Timur dan Jamaluddin (25) Idem.
Penculikan Hanafiah Adam (30) warga Bantayan Simpang Ulim, Acheh Timur; sampai berita ini dilaporkan 04 Nov 2002, korban belum diketahui keberadaannya.
Penganiayaan:
- Teungku Min Yahya (38) warga Bantayan Simpang Ulim, Acheh Timur
- Jafar Puteh (38) warga Bantayan Simpang Ulim, Acheh Timur
- Ibrahim (40) warga Bantayan Simpang Ulim, Acheh Timur .
- Hamzah (35) warga Bantayan Simpang Ulim, Acheh Timur .
- Samsul Syamsuddin (14) warga Bantayan Simpang Ulim, Acheh Timur
- Samsul Yakob (22) warga Bantayan Simpang Ulim, Acheh Timur
- Abubakar (31) warga Kuala Simpang Ulim, Acheh Timur
- Madni Abbas (40) warga Matang Pudeng, Acheh Timur
- Isa Mahmud Ibrahim (22) warga Matang Pudeng, Acheh Timur
- Mustafa Amin (25) waraga Matang Rajek
Pelecehan Seksual
PADA TANGGAL 15/08/02, pelecehan seksual dilakukaan oleh TNI Pos BKO Suak Awe, Kaway XVI, korban dipaksa untuk membuka baju, lalu dipaksa berjalan-jalan dan menari di depan umumnama korban Hasnidar (14) warga Suak Awe, Kaway XVI. Acheh Barat.
Pada tanggal 31/08/02, pelaku TNI BKO PTPN Aluë Ië Mirah , Julok. Acheh Timur, Ketika operasi militer dilakukan diperkampungan Aluë Ië Mirah, serdadu sipai memaksa korban untuk tetap berada didalam rumah, perlakuan tersebut terjadi didalam rumah korban yang bernama Ani Ismail (18) pelajar SMU Aluë Ië Mirah Julok, alamat, Idem.
Pada jam 09.00 tanggal 01/09/02 dilakukan pelecehan seksual di pos TNI Yon 125 pos Cot Matahe, Blang Mangat. Kejadian tersebut terjadi ketika para korban melintasi Pos TNI, korban distop dalam sweeping lalu dipaksa masuk kedalam. Sweeping yang selalu dilakukan didepan pos disertai perlakuan yang tidak manusiawi, juga tejadi penganiayaan dan perampasan harta benda, telah membuat warga yang menggunakan jalan tersebut terpaksa mencari jalan lain untuk berpergian.
Nama korban pelecehan seksual | ||||||
No | Nama | Umur | Jenis kelamin | Desa | Kecamatan | Kabupaten |
1 | Hafifah Abdullah | 17 | Wanita | Rajek Acheh | Bayu | Acheh Utara |
2 | Indah Hayani.M.Ali | 30 | Wanita | Rajek Acheh | Bayu | Acheh Utara |
3. | Nur Malawati | 25 | Wanita | Rajek Acheh | Bayu | Acheh Utara |
4 | Rika Yanti Idris | 30 | Wanita | Rajek Acheh | Bayu | Acheh Utara |
5 | Sam Syidar Idrisa | 25 | Wanita | Rajek Acheh | Bayu | Acheh Utara |
6 | Ambia Hasan | 18 | Wanita | Rajek Acheh | Bayu | Acheh Utara |
7 | Habibah Hasyem | 37 | Wanita | Rajek Acheh | Bayu | Acheh Utara |
Beberapa nama pelaku dari ke satuan Yonif 125/Kodam/BB | |||||
No | Nama | Pangkat | TNI/POLRI | Nrp | Kesatuan/Yonif |
1 | Simbolon | Tidak diketahui | TNI-AD | Tidak di ketahui | 125/Kodam /BB |
2 | Sujoyo. B | Tidak diketahui | TNI-AD | Tidak di ketahui | 125/Kodam /BB |
3 | Ikaro-karo | Tidak di ketahui | TNI-AD | Tidak di ketahui | 125/Kodam /BB |
PASCA SERANGAN TNA TERHADAP SIPAI DARI KESATUAN TNI PADA TANGGAL 06/09/02
Operasi penyisiran dilanjutkan satu hari setelah itu, tgl 07/09/02 sekitra jam 10.00, TNI mengumpulkan sejumlah penduduk, lalu mereka ditelanjangi, termasuk laki-laki. Lebih 20 orang mengalami pelecehan seksual, nama-nam korban diantaranya:
Pelecehan sexual oleh TNI-AD Yonif 125/Kodam/BB, Bayen Acheh Timur | ||||||
No | Nama | Umur | Jenis kelamin | Desa | Kecamata | Kabupaten |
1 | Latifah nurdin | 22 | Wanita | Matang Nibong | Bayen | Acheh timur |
2 | Hasanah daud | 30 | Wanita | Matang Nibong | Bayen | Acheh timur |
3 | Aisyah aswah | 25 | Wanita | Matang Nibong | Bayen | Acheh utara |
4 | Ani Thaleb | 50 | Wanita | Matang Nibong | Bayen | Acheh Utara |
5 | Halimah Usman | 45 | Wanita | Matang Nibong | Bayen | Acheh Utara |
6 | Basri daud | 27 | Laki-laki | Matang Nibong | Bayen | Acheh Utara |
Tanggal 20/09/02. Pelaku: TNI BKO P.T.P.N Alue Ië Mirah, Julok, Acheh Timur. Nama korban: Nurhayati (20) warga Neh Sa Alue Ië Mirah, Julok.
Korban dipaksa untuk melepaskan baju, lalu disuruh menari-nari didepan masyarakat dan Serdadu menonton sambil tertawa-tawa.
Pada tanggal 15 September 2002 sekira jam 10.00 sekira pukul 10.00 WA, datang Sekdes Birem Bayeun, ke rumah korban yang bernama Rohani (31) ikut suami, warga Birem Bayeun, Acheh Timur
Beliau mengatakan bahwa Ibu Rohani disuruh menghadap ke Pos TNI BKO Kantor Camat Birem Bayeun. Korban berangkat sekira pukul 10.30 bersama dengan seorang teman nya yang bernama: Azmi (45) dan ikut dibawa anaknya yang bernama: Nur Asima (3). Korban dan temannya (Azmi) tiba di Pos TNI BKO Kantor Camat Birem Bayeun sekira pukul 10.45, lalu disuruh menghadap masuk kedalam ruangan pemeriksaan. Kemudian korban masuk kedalam ruangan pemeriksaan setelah menitipkan anaknya pada ibu Azmi yang duduk menunngu diluar ruang pemeriksaan.
Dalam ruangan pemeriksaan korban mengenal 3 dari 4 orang pemeriksa, yaitu:
Nama TNI-AD yang melakukan pelecehan sexual terhadap (ROHANI) Bireum bayen Kabupeten Acheh Timur | |||||
No | Nama | Pangkat | TNI/POLRI | Nrp | Kesatuan/Yonif |
1 | Pak Ginting | Tidak diketahui | TNI-AD | Tidak diketahui | Tidak diketahui |
2 | Pak Doyok | Tidak diketahui | TNI-AD | Tidak diketahui | Tidak diketahui |
Menurut keterangan yang diterima dari masyarakat bahwa: diantara TNI yang bertugas di pos tersebut terdapat anggota yang pernah bertugas di Rumoh Geudong pada masa DOM)
Korban mulai ditanya mengenai suaminya yang bernama: Syamsuddin (58) yang dituduh terlibat GAM. korban tidak mengetahui dimana keberadaan dan keterlibatan suaminya dengan GAM. Karena korban tidak menjawab dan tidak mengakuinya juga, maka pakaian korban dipaksa buka sehingga bugil, dan serta merta menerima pukulan dengan kayu dan beberapa kali tamparan kuat pada muka.
Setela itu korban dipaksa tidur dilantai dalam keadaan telanjang, sedangkan 4 orang pemeriksa mengancam akan memperkosa korban, lalu meraka meraba-raba tubuh korban. Serdadu yang memeriksa korban memberi 2 (dua) pilihan yaitu: memilih disuntik mati atau memilih diperkosa. Korban menjawab: lebih baik disuntik mati saja. Banyak pertanyaan yang tidak diketahui yang diajukan oleh pemeriksa tidak dijawab oleh korban, setiap pertanyaan diawali dengan pukulan dan tamparan; dan disertai ancaman akan diperkosa yang diawali dengan meraba-raba tubuh korban sampai akhir pemeriksaan. Selama pemeriksaan korban tidak dibenarkan menegenakan pakaian, terus dalam keadaan bugil.
Karena tidak tahan atas perlakuan yang diderita, korban terpaksa mengaku apapun yang dituduhkan kepadanya dan suami. Dalam masa pemeriksaan tersebut, kemaluan korban dimasukkan gagang sapu dan gagang senter. Banyak kata-kata kotor yang diucapkan kepada korban saat diperiksa. Setelah itu korban dipaksa bangun untuk menungging, lalu difoto dan juga disuruh mengangkang untuk difoto berulang kali. Sekira pukul 15.00 korban disuruh memakai baju, kemudian disuruh masuk ke dalam ruangan gelap. Pada ketika itu terdengar jeritan orang didalam ruang pemeriksaan.
Pada tanggal 15 September 2002 sekira jam 10.00 sekira pukul 10.00 WA, datang Sekdes Birem Bayeun, ke rumah korban yang bernama Azmi (45) ikut suami, warga Birem Bayeun, Acheh Timur.
Beliau mengatakan bahwa Ibu Rohani disuruh menghadap ke Pos TNI BKO Kantor Camat Birem Bayeun. Korban berangkat sekira pukul 10.30 bersama dengan seorang teman nya yang bernama: Rohani (31) yang juga ikut membawa anaknya yang bernama: Nur Asima (3). Korban dan temannya (Rohani) tiba di Pos TNI BKO Kantor Camat Birem Bayeun sekira pukul 10.45.
Korban masuk kedalam ruangan pemeriksaan setelah korban Rohani siap diperiksa sekira jam 14.00. Dalam ruangan pemeriksaan korban mengenal 3 dari 4 orang pemeriksa, yaitu: Pak Ginting, Pak Doyok dan Pak Danil.
Dalam operasi militer yang mulai tanggal 20/09/02 oleh TNI BKO Yon 327 Pos Mane, Geumpang. Pidie. TNI Yon 327 dibantu Oleh Kopassus pos Pinto Sa, telah terjadi pemerkosaan terhadap 4 gadis warga gampong Mane, Geumpang pada tanggal 22/09/02 di dalam rumah.
Nama korban | ||||||
No | Nama | Umur | Jenis kelamin | Desa | Kecamata | Kabupaten |
1 | Liza M. Amin | 18 | Wanita | Mane | Geumpang | Pidie |
2 | Fatimah Syamaun | 21 | Wanita | Mane | Geumpang | Pidie |
3 | Murni bugeh | 18 | Wanita | Mane | Geumpang | Pidie |
4 | Marina Bugeh | 18 | Wanita | Mane | Gempang | Pidie |