Nanggroe Aceh - Pemberontakan di Acehdikobarkan oleh Gerakan Aceh Merdeka (GAM) untuk memperoleh kemerdekaan dari Indonesia antara tahun 1976 hingga tahun 2005. Sejarah Aceh mencatat hujan peluru di Aceh mulai deras menerpa Aceh ketika presiden Megawati mengesahkan Operasi Militer yang dilakukan TNI dan Polri pada tahun 2003 sampai 2004, beserta kehancuran yang disebabkan oleh gempa bumi Samudra Hindia 2004 menyebabkan diadakannya persetujuan perdamaian dan berakhirnya pemberontakan. Amnesty International merilis laporan Time To Face The Past pada April 2013 setelah pemerintah Indonesia dianggap gagal menjalankan kewajibannya sesuai perjanjian damai 2005. Laporan tersebut memperingatkan bahwa kekerasan baru akan terjadi jika masalah ini tidak diselesaikan. Inilah foto sejarah Aceh era konflik antara GAM dan RI:
Ini adalah foto pasukan khusus atau pasukan elit Gerakan Aceh Merdeka yang sedang melakukan latihan di hutan Aceh lengkap dengan seragam dan baret serta senjata tempur jenis AK dan lainnya.
Foto ini diambil ketika pasukan GAM melaukan latihan di pesisir Aceh lengkap dengan senjata tempur yang beragam jenis. Jiwa patriotisme mereka dalam memperjuangkan harkat dan martabat bangsanya tidak akan pernah luntur hingga nyawa menjemput.
Tidak hanya para lelaki saja yang berjuang pasukan wanita pun ikut mengisi sejarah Aceh dengan namapasukan Inong Balee. Pasukan wanita ini berani bertempur karena jiwa mereka yang tidak rela anak dan suami atau ibu ayah mereka dibantai begitu ganas oleh pasukan TNI/Polri yang melakukan penindasan di Aceh.
Ini adalah foto Panglima GAM Abdullah Syafi`i sebelum meninggal dalam penyerbuan pasukan Raider di pedalaman Aceh gampong Sukon Cubo, Pidie Jaya pada tanggal 24 bulan Januari 2002.
Ini adalah foto pasukan TNI yang sedang bersiaga di salah satu ruas jalan di Aceh untuk mengantisipasi serangan pasukan GAM.
Dalam foto ini tampak perempuan Aceh berada dibawah todongan senjata pasukan TNI dan menunggu dengan cemas terhadap nasib keluarganya.
Pasukan Polri yang sedang bersiap-siap melakukan penyisiran ke wilayah Aceh yang akan dijadikan tempat introgasi.
Tampak dalam foto ini seorang anggota pasukan Inong Balee yang merupakan bagian dari pasukan tempur wanita Gerakan Aceh Merdeka (GAM) berada dalam hutan Aceh.
Dalam foto ini tampak seorang ibu dengan tangan terikat sedang menatap mayat-mayat yang tergeletak kaku didepannya dan dikelilingi oleh pasukan TNI yang bersenjata lengkap.
Perang Aceh antara pasukan GAM dan RI yang berada disalah satu lokasi di Aceh. Tampak dalam foto ini tidak hanya anak muda saja yang menjadi bagian dari perang ini tapi juga teungku-teungku di Aceh yang ikut berjuang.
Ini adalah tragedi simpang KKA yang menyebabkan puluhan masyarakat Aceh meninggal dibawah terjangan peluru pasukan TNI yang menembak secara membabi buta kearah masyarakat Aceh Utara yang melakukan demo.
Dalam foto sejarah Aceh era konflik antara GAM dan RI ini tampak seorang pria meninggal secara mengenaskan dengan tangan terikat dan kepala digantung dibatang pohon pinang.
Kuburan massal korban perang konflik Aceh, dalam catatan sejarah Aceh banyak ditemukan kuburan massal di Aceh pasca konflik dan ketika konflik berlangsung.
Tsunami Aceh pada 2004 silam yang menghempas Aceh ikut mengubur cita-cita masyarakat Aceh untuk merdeka. Setelah musibah tsunami ini pihak GAM dan RI berdamai di Helsinki Finlandia dan menghasilkan MoU sebagai nota kesepahaman antara GAM dan RI.
Foto-foto sejarah Aceh era konflik antara GAM dan RI dipublish bukan untuk membangkitkan kembali keinginan masa silam tapi sebagai bentuk rasa syukur atas perdamaian Aceh yang sedang dirasakan oleh seluruh masyarakat Aceh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar