Banda Aceh - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan Gubernur Aceh Zaini Abdullah di Istana Negara, Jakarta, hari ini. Selain mengundang Presiden untuk menghadiri Pekan Budaya Aceh, Zainal juga membicarakan mengenai perkembangan pembahasan rancangan bendera Aceh.
“Ada beberapa agenda. Gubernur Aceh melaporkan rencana pembangunan di Aceh kemudian penyelesaian qanun-qanun dan RPP, Perpres dengan pusat serta rencana Presiden berkunjung ke Aceh dalam memenuhi undangan menghadiri Pekan Budaya Aceh 20 September mendatang," ujar Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi di Istana Negara, Jumat (30/8).
Ia mengatakan khusus untuk pembahasan qanun, terutama dengan bentuk bendera Aceh, sudah ditangani tim bersama yang terdiri dari enam perwakilan pusat dan enam perwakilan daerah. "Sekarang mulai bagus. Kami mengharapkan sebelum Presiden ke sana sudah ada kesepakatan bersama di sini," ujarnya. Namun, tim bersama tetap diberikan waktu hingga 15 Oktober 2013.
Zaini enggan menyampaikan hasil pembicaraannya dengan Presiden terkait dengan bendera Aceh. Menurutnya, yang perlu mendapat perhatian yakni pembangunan ekonomi di Aceh serta pembangunan lima rumah sakit.
Ia memercayakan pembahasan mengenai bentuk bendera Aceh tersebut kepada tim bersama untuk menyelesaikannya. Sebelumnya, Zaini Abdullah meminta pemerintah pusat menepati janji untuk memperjelas wewenang pemerintah Aceh terutama terkait pengelolaan minyak dan gas (migas) dan tanah. Di sisi lain, pemerintah berjanji akan membahasnya. Pertemuan terakhir antara pemerintah pusat dengan pemerintah Aceh dan DPRA berlangsung pada 31 Juli lalu. (Akhmad Mustain)
Sumber : Metro TV
“Ada beberapa agenda. Gubernur Aceh melaporkan rencana pembangunan di Aceh kemudian penyelesaian qanun-qanun dan RPP, Perpres dengan pusat serta rencana Presiden berkunjung ke Aceh dalam memenuhi undangan menghadiri Pekan Budaya Aceh 20 September mendatang," ujar Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi di Istana Negara, Jumat (30/8).
Ia mengatakan khusus untuk pembahasan qanun, terutama dengan bentuk bendera Aceh, sudah ditangani tim bersama yang terdiri dari enam perwakilan pusat dan enam perwakilan daerah. "Sekarang mulai bagus. Kami mengharapkan sebelum Presiden ke sana sudah ada kesepakatan bersama di sini," ujarnya. Namun, tim bersama tetap diberikan waktu hingga 15 Oktober 2013.
Zaini enggan menyampaikan hasil pembicaraannya dengan Presiden terkait dengan bendera Aceh. Menurutnya, yang perlu mendapat perhatian yakni pembangunan ekonomi di Aceh serta pembangunan lima rumah sakit.
Ia memercayakan pembahasan mengenai bentuk bendera Aceh tersebut kepada tim bersama untuk menyelesaikannya. Sebelumnya, Zaini Abdullah meminta pemerintah pusat menepati janji untuk memperjelas wewenang pemerintah Aceh terutama terkait pengelolaan minyak dan gas (migas) dan tanah. Di sisi lain, pemerintah berjanji akan membahasnya. Pertemuan terakhir antara pemerintah pusat dengan pemerintah Aceh dan DPRA berlangsung pada 31 Juli lalu. (Akhmad Mustain)
Sumber : Metro TV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar